#11 Keep Inside


.

..
Keep Inside © 2014 by MizuRaiNa/Amacchi
Original Fiction // Genre : Romance, Hurt, Friendship // Ficlet
#11 of #365StoriesProject
..
Aku ... menyimpan perasaan pada sahabat lelakiku. Perasaan yang seharusnya tak pernah ada.
Karena sahabatku yang lain ... juga mencintainya.
..

#10 Cinderella Kecil


.

Disclaimer : Naruto is Masashi Kishimoto’s
Cinderella Kecil © 2014 by MizuRaiNa
SasuNaru // AU // sho-ai // chibi SasuNaru // slight ItaKyu // Humor // Romance // (maybe) OoC // #10 of #365StoriesProject
..
Ini bukan sebuah kisah Cinderella, tapi kisah seorang bocah yang dipakaikan sendal jepit oleh kawan kecilnya.
..

#9 Halaman ke-179


.

Naruto berlari-lari kecil menuju kelasnya dengan wajah berseri-seri. “Sakura-chaaaaaannn~” panggilnya kepada seseorang dengan suara lantang khasnya—yang hampir mirip toa itu.

Pemuda bersurai kuning jabrik itu berhenti di meja kedua barisan depan, menghadap seorang gadis bersurai merah muda yang sedang asyik dengan buku yang sedang dibacanya.

Gadis yang dipanggil Sakura itu mengalihkan pandangannya pada Naruto, menatap pemuda itu dengan tatapan kesal.

“Apa?” jawabnya ketus. Tak mau menyia-nyiakan jam istirahat yang tak lebih dari lima menit lagi berakhir, Sakura kembali membaca buku novel miliknya.

“Aku bawa sesuatu untukmu.” Naruto mengulurkan tangan kanannya yang sedari tadi diletakkan di balik punggungnya.

“...” Sakura diam saja, tak menjawab. Ia tak peduli dengan apa yang dikatakan atau dilakukan Naruto yang berdiri di depannya.

Dari telapak tangan Naruto, berjalan sesosok makhluk sebesar jari telunjuk orang dewasa. Berwarna hitam dengan garis-garis kuning di tubuhnya. Dan jangan lewatkan, kepala dan dada menyatu, dengan dua antena di kepalanya.

“Sakura-chan~ ini lihat. Kawaii~”

Huh, Kawaii? batin Sakura. Ia melirik ke arah yang ditunjuk Naruto. Seketika bola matanya melebar.
Seekor ulat hitam tak berbulu, sedang merayap di mejanya, dan hendak mencapai buku-buku pelajarannya.

“AAAA!! CEPAT SINGKIRKAN MAKHLUK MENJIJIKKAN ITU DARI MEJAKU!”

..
Disclaimer : Naruto is Masashi Kishimoto’s
Halaman ke-179 © 2014 by MizuRaiNa
NaruSaku // AU // Romance // Oneshot // annoying!Naru // tsundere!Saku // #9 of #365StoriesProject
..

#8 Five Times


.

Pengantin lelaki telah sampai di altar. Ia tersenyum lembut menatap Sang Pengantin Wanita yang melangkahkan kaki menghampiri pengantin lelaki. Senandung indah terus mengalun merdu. Sang Wanita terus menunduk. Sedikitpun tak melirik ke arah lelaki yang akan menjadi pendamping hidupnya. Belum sampai ia berjalan hingga altar—

Kriiing

Bruk

—Sang Pengantin Wanita kembali ke alam sadarnya.

“Akh!” pekik seorang perempuan bersurai pirang terbangun dari mimpi karena bunyi alarm-nya. Ia jatuh dari kasurnya. Tangannya mengusap-usap tubuhnya yang terasa sakit akibat beradu dengan lantai.
Ia terduduk sembari mengingat-ingat apa yang ia mimpikan tadi. Mimpi menikah? Lagi? Sudah berapa kali ia memimpikan pernikahan? Tiga? Atau empat? Ia menggeleng pelan, tak terlalu ambil pusing dengan bunga tidur yang hadir dalam mimpinya.

..
Naruto is Masashi Kishimoto's
Five Times © 2014 by MizuRaiNa
GaaIno // AU // Romance // Oneshot // #8 of #365StoriesProject
..

#7 Biggest Regret [part 1]


.

Tahun pertama, aku mengetahui bagaimana rasanya memendam perasaan pada seseorang. Dia, selalu kuperhatikan. Seakan kedua bola mataku ini tak bisa lepas dari sosoknya. Dia yang memiliki surai dan iris hitam sekelam malam. Dia yang tak terlalu akrab dengan teman sekelas dan tak pernah mengikuti hal-hal berbau olahraga. Dia … orang yang kusukai.

Di kelas itu, ada aku yang memerhatikannya …

Di kelas itu pula, aku mendapati dia sering kali memperhatikan gadis periang dengan surai seindah bunga sakura …

Aku dan dia, memiliki satu kesamaan—tak pernah bisa menyuarakan perasaan. Cukup dengan hanya melihat sosok orang yang disukai dari jauh.

Sampai suatu ketika, sosoknya tak bisa lagi tertangkap oleh retina mataku. Dia telah pindah sekolah. Jauh … amaaaaatt jauh.

#6 Silently


.

Naruto is Masashi Kishimoto's
Silently © 2014 by MizuRaiNa
SasuSaku // AU // (implicit) Romance // Hurt // Friendship // #6 of #365StoriesProject
.
Love is just like …
How the leaves falling silently when autumn was come
.
Aku tak tahu ini sudah keberapa kalinya aku mencuri pandang ke arahmu. Sejak tak ada lagi siswa-siswi yang mengunjungi perpustakaan, manikku seolah ingin mengarah padamu. Bahkan ketika aku merapikan buku-buku, lagi-lagi aku melempar pandanganku ke arahmu. Apakah aku hanya memastikan kamu masih terlelap dalam tidurmu? Well, aku sendiri tak tahu alasannya.

Selesai membereskan ruangan perpustakaan sekolah, aku duduk di hadapanmu dengan amat pelan dan hati-hati. Tentu saja aku tak ingin membuat kegaduhan. Aku termangu beberapa detik saat mengagumi raut wajahmu yang begitu tenang dan damai.

Kamu, yang biasanya menampakkan ekspresi datarmu, apakah menyembunyikan gurat-gurat kesedihan karena teramat berat beban hidupmu?

Kamu, yang dikenal semua siswa dengan sebutan anak brandal, apa kamu tak sebrandal yang orang-orang katakan?

#5 Mawar Hitam


.

Naruto is Masashi Kishimoto's
Mawar Hitam © 2014 by MizuRaiNa
SasuSaku // AU // < 1k words // Crime // Angst // Fictogemino // For #BiweeklyPromt4 // #5 of #365StoriesProject
.
Selamat malam mawar hitam, semoga kau terlelap dalam tidurmu …
.

#4 Glare


.

I don’t own Kuroko no Basuke
Glare © 2014 by MizuRaiNa
AkaKise // Oneshot // Sho-ai // Romance // Fluff // for VilettaOnyxLV // #4 of #365StoriesProject
..
Kiseki no Sedai diperintahkan untuk menatap Akashi yang diumpamakan menatap lawan ketika pertandingan berlangsung. Kise telat, tak tahu-menahu kenapa dia dipanggil menghadap Akashi. / "Tatap aku." / "Um, Akashicchi. Kau tidak marah, 'kan?" / Dan, Kise menyaksikan sebuah gunting melayang padanya.
..
Akashi melangkahkan shogi dengan tangan kiri menopang dagu. Dahinya berkerut—bukan, bukan karena ia memikirkan shogi yang dimainkannya secara personal. Tapi karena sebuah pertanyaan melintas di pikirannya. Kenapa Midorima Sintarou belum datang juga? Ia tak ingin tugas sepele yang diperintahkan pelatih kepadanya memakan waktu lama.
Ya, Akashi yang notabene kapten tim basket SMP Teiko atau biasa disebut Kiseki no Sedai ini diperintahkan untuk mengecek dan memberikan pelajaran pada kelima anggota dalam memandang lawan saat pertandingan berlangsung. Seharusnya ini tugas Momoi, tapi ia berhalangan hadir hari ini karena ada tugas tambahan. Akashi sebenarnya ingin memprotes, apa hal kecil seperti itu perlu diperhatikan? Tapi pride-nya lebih memilih untuk tetap diam demi menjaga imej cool-nya.
“Ryouta masih ada sesi pemotretan. Mungkin beberapa menit ke depan bar

#3 Fill Your Heart


.

Hetalia is Hidekaz Himaruya’s
Fill Your Heart © 2014 by MizuRaiNa
Hetalia fanfiction // Russia x Prussia // Romance // Ficlet // Fluff, maybe?
For Ai Akina Kyuya , #3 of #365StoriesProject
..
“Gil, menurutmu, aku ini seperti bunga apa?”
Well, menurutku, kau seperti bunga matahari.”
..
Langit biru berhiaskan sedikit awan-awan putih yang menyebar tak merata. Matahari telah tergelincir hingga sepertiganya lagi tenggelam di garis horizontal. Di atas rerumputan hijau yang dinaungi sebuah pohon besar, terdapat dua manusia yang menenggelamkan diri dalam keheningan masing-masing—kelopak mata tertutup dan telapak tangan dijadikan bantalannya.

Seorang pemuda beriris lavender membuka matanya. Tiba-tiba di benaknya terbesit sebuah pertanyaan. “Gil, menurutmu, aku ini seperti bunga apa?”

Pemuda di sampingnya mengerutkan dahinya, tanpa membuka kelopak matanya. Ia merasa heran, ada angin apa sahabatnya itu bertanya suatu hal yang aneh seperti itu? “Hm ... apa ya? Bunga di tepi jalan yang terlindas truk lalu terbang tertiup angin.”

#2 Silly Paper


.

Silly Paper © 2014 by Amacchi (MizuRaiNa)
Original fiction // Oneshot // Humor // Based true story // #2 of #365StoriesProject
..
Sebuah kisah yang menceritakan tentang kejailanku di kelas XII IPA 1, saat pelajaran biologi berlangsung ...
..
Tengah hari menjelang jam-jam istirahat kedua itu bener-bener sesuatu. Iya, panas banget—sialnya AC di kelasku belum ada karena kelas atas baru di bangun beberapa bulan lalu. Belum lagi Bu Widi masuk di menit-menit terakhir satu jam pelajaran biologi. Padahal sekalian aja ga usah masuk, terus baru masuk lagi nanti setelah jam istirahat. Pelajaran biologi di hari selasa itu tiga jam dan yang satu jamnya terpotong jam istirahat. Duh, mana perut keroncongan begini lagi.

Kulirik Rikrik yang duduknya di meja sebelah mejaku. Seperti biasa, ia terkantuk-kantuk. Aku sendiri sampai heran dengan pemuda yang susah serius itu sering sekali tertidur di kelas. Kata temannya sih, dia tidur malah lebih awal—sekitar jam delapan—dan tetap aja di kelas tertidur sampai-sapai beberapa kali mendapat teguran manis alias sinis dari guru-guru.

Sekarang aku juga mengantuk, sih. Penjelasan Bu Widi tentang teori kehidupan dan homologi apalah itu memang membuat kelopak mataku berat untuk tetap terbuka. Aku menghela napas bosan. Apa yang bisa kukerjakan ya?